HIMAPEKA, INSPIRA hingga AHSANU Dukung Jenderal Dudung Abdurachman jadi Menteri Kabinet Merah Putih

Jakarta – Sejumlah organisasi mahasiswa, organisasi kemasyarakatan dan pemuda, dan organisasi masyarakat keagamaan tingkat nasional mendorong Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman untuk mengisi posisi menteri dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Dukungan tersebut disampaikan oleh Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA), Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Pemantau Kebijakan (PB HIMAPEKA), dan Pimpinan Pusat Ahlu Harakatissalaam Li Nahdlotil ‘Ummah (PP Ahsanu) yang menilai mantan KSAD ini layak memimpin kementerian strategis, khususnya membidangi urusan dalam negeri.

Rizqi Fathul Hakim, Ketua Umum PB INSPIRA, menegaskan bahwa Dudung Abdurachman dinilai memiliki integritas, visi kebangsaan, serta pengalaman memadai untuk mengemban tugas strategis. “Jam terbang beliau dalam mengelola institusi besar seperti TNI AD membuktikan kapasitasnya dalam mengambil kebijakan transformatif,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Minggu (11/5/2025).

Lulusan Akademi Militer Magelang (1985–1988) ini mengawali karier di bidang infanteri sebelum menduduki berbagai posisi kunci. Selama 38 tahun berkarier, Dudung tercatat sebagai Komandan Rindam II/Sriwijaya, Dandenma Mabes TNI, Wakil Gubernur Akmil (2015-2016), Staf Khusus Kasad (2016-2017), Waaster Kasad (2017-2018), Gubernur Akmil (2018-2020), Pangdam Jaya (2020–2021), Pangkostrad (2021), hingga KSAD (2021–2023). Kebijakannya dalam modernisasi alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit menjadi bukti komitmennya terhadap pembangunan sektor pertahanan.

Tak hanya di militer, pria kelahiran Bandung ini juga mengukir prestasi akademik. Ia meraih gelar S1 hingga S3 dari sejumlah universitas ternama, termasuk gelar guru besar manajemen strategis di Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM pada 2023.

Ade Kosasih, Pimpinan Mustasyar PP Ahsanu, menilai latar belakang multidisiplin ini membuat Dudung mampu memahami kompleksitas dinamika politik dan sosial secara holistik. Pengalaman Dudung dalam membangun komunikasi antara TNI dengan masyarakat sipil selama menjabat KSAD menjadi keunggulan tersendiri. “Kemampuan merangkul berbagai pihak dibutuhkan untuk memastikan kebijakan urusan dalam negeri tepat sasaran,” tegasnya. Hal ini sejalan dengan upaya Dudung yang aktif berkolaborasi dengan akademisi dan tokoh masyarakat selama memimpin Angkatan Darat.

Dudung juga tercatat mengikuti puluhan pelatihan strategis, mulai dari Sesarcabif, Seskoad, hingga Lemhannas PPRA 52. Pelatihan ini diyakini memperkuat kemampuannya dalam merancang kebijakan berbasis data serta mengantisipasi ancaman multidimensi, yang dinilai relevan dengan tantangan pemerintahan saat ini.

Rizky Darmawan, Ketua Umum PB HIMAPEKA, menyatakan keyakinannya bahwa kepemimpinan visioner Dudung dapat mendorong kesuksesan agenda reformasi birokrasi dan penguatan sektor dalam negeri. “Beliau mampu menyelaraskan kebijakan pemerintah dengan aspirasi publik, sesuai visi Asta Cita,” ujarnya.

Selama memimpin TNI AD, Dudung dikenal dengan inisiatif modernisasi sistem logistik dan transparansi pengelolaan sistem anggaran. Langkah ini dianggap mencerminkan kapasitasnya dalam mengelola institusi berskala besar—sebuah kompetensi krusial jika nantinya ia dipercaya memimpin kementerian.

Ketiga organisasi tersebut berharap, pengalaman 38 tahun Dudung di militer dan jaringan luas di kalangan sipil dapat menjadi jembatan antara pemerintah dengan rakyat. “Kabinet butuh sosok yang menciptakan harmoni, bukan sekadar retorika,” pungkas Rizqi. Dengan segudang prestasi dan dukungan luas, nama Dudung Abdurachman kian mengemuka sebagai calon menteri potensial.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *