Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) di bawah kepemimpinan baru Komjen Pol. Suyudi Ario Seto tengah merumuskan tahapan strategi dan kebijakan konkret untuk memperkuat Pelaksanaan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) secara nasional. Perumusan ini dimaksudkan sebagai landasan operasional yang terarah dalam memerangi narkoba secara sistematis dan berkelanjutan menuju visi Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkoba).
Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) menyatakan apresiasi kepada Kepala BNN Komjen Pol. Suyudi Ario Seto yang telah tancap gas mendorong kebijakan P4GN. Rizqi Fathul Hakim, Ketua Umum PB INSPIRA, menyatakan langkah progresif Kepala BNN baru memiliki visi untuk mewujudkan indonesia bebas narkoba. “Komjen Suyudi belum genap sebulan menjabat telah melakukan serangkaian perumusan kebijakan yang dapat mentransformasi institusi BNN menjadi lebih baik, efektif, dan terarah,” ujar Rizqi Fathul Hakim dalam keterangan resminya, Jum’at (19/09/2025).
Dalam paparannya, Kepala BNN Komjen Pol. Suyudi Ario Seto menyampaikan bahwa strategi yang dirancang memiliki sejumlah program prioritas. Program unggulan tersebut meliputi pemberdayaan masyarakat miskin yang terdampak narkoba, rehabilitasi rawat jalan yang akuntabel, pemberantasan berbasis teknologi, serta transformasi digital untuk mewujudkan kelembagaan yang lebih efektif.
“Tahapan strategis ini bertujuan untuk menurunkan arah kebijakan menjadi langkah nyata di lapangan,” ujar Suyudi dalam suatu kesempatan. Ia menegaskan bahwa BNN mengusung pendekatan War on Drugs for Humanity atau perang melawan narkoba yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dengan sikap tegas terhadap bandar dan jaringan, tetapi rehabilitatif terhadap penyalahguna.
Sebagai bagian dari strategi awal, BNN meluncurkan program Quick Win 100 Hari. Program ini dirancang sebagai pengganda dampak dari inisiatif kebijakan yang diambil dan menjadi indikator awal keberhasilan yang terukur untuk memicu perubahan yang cepat serta berdampak luas di lapangan.
Rizqi Fathul Hakim juga mengapresiasi substansi dari strategi yang digulirkan. “Kami melihat komitmen kuat dari Komjen Suyudi tidak hanya pada penindakan, tetapi juga pada aspek preventif dan rehabilitatif, seperti merumuskan strategi P4GN yang komprehensif dan mendorong revisi RUU Narkotika,” tuturnya.
Dalam kegiatan Commander Wish di Lido, Jawa Barat, Suyudi menekankan tiga nilai utama yang menjadi pondasi kepemimpinannya: soliditas, integritas, dan sinergisitas. Integritas disebutnya sebagai fondasi utama yang harus tercermin dalam setiap sikap dan tindakan personel BNN, sementara sinergisitas dibutuhkan untuk menjalin kerja sama lintas sektor dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Kita harus memiliki semangat yang sama, soliditas harus menjadi pedoman. Kita harus solid, kuat, jangan mudah rapuh, tahan uji, dan tahan banting. Memang tidak mudah, tetapi pasti bisa,” tegas Suyudi untuk memompa semangat jajarannya.
Tiga misi utama BNN yang kini dijalankan mencakup meningkatkan rasa aman melalui kebijakan pencegahan dan pemberantasan, meningkatkan keterpulihan dan rehabilitasi bagi penyalahguna, serta mendorong tata kelola kelembagaan yang responsif dan proaktif melalui kolaborasi dan transformasi digital.
BNN optimistis bahwa seluruh strategi dan kebijakan yang telah dirumuskan akan memperkuat pelaksanaan P4GN secara menyeluruh dan konsisten. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya visi besar Indonesia Bersih Narkoba untuk mewujudkan SDM Unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Menutup pernyataannya, Rizqi Fathul Hakim menyampaikan dukungan penuh. “Pendekatan War on Drugs for Humanity yang mengedepankan nilai kemanusiaan adalah terobosan yang tepat. PB INSPIRA siap bersinergi dengan BNN untuk mendukung seluruh langkah strategis ini demi terwujudnya Indonesia Bersinar,” pungkasnya.
Dukungan dari berbagai elemen masyarakat seperti INSPIRA dianggap sebagai angin segar yang memperkuat legitimasi dan semangat BNN untuk bertransformasi dan memenangkan perang melawan narkotika di Tanah Air.