Pukul Rontok 11 Jaringan Narkoba, INSPIRA Apresiasi Komjen Suyudi Selamatkan 1,1 Juta Jiwa dari Bahaya Narkoba

Jakarta – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi kepada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, atas keberhasilannya menyita lebih dari setengah ton narkotika dari 11 jaringan berbeda dalam kurun waktu Agustus hingga September 2025. Capaian ini dinilai sebagai langkah nyata dan strategis dalam melindungi bangsa dari ancaman barang haram tersebut.

Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim menyatakan bahwa gerak cepat dan komitmen kuat yang ditunjukkan oleh Komjen Pol. Suyudi Ario Seto patut mendapatkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat. “Gerak cepat BNN di bawah komando Komjen Pol. Suyudi Ario Seto dalam memberantas dan melawan narkoba adalah bukti nyata kepemimpinan yang pro-aktif dan patut diapresiasi. Ini adalah kerja nyata untuk menyelamatkan generasi bangsa,” ujar Rizqi.

Berdasarkan paparan Kepala BNN pada konferensi pers hari ini, Senin (15/9/2025), total barang bukti narkotika yang berhasil diamankan dalam periode tersebut mencapai 503.715,65 gram. Jumlah yang hampir setara dengan setengah ton ini terdiri dari berbagai jenis narkotika, antara lain sabu seberat 60.226,71 gram, ganja 441.376,17 gram, kokain 1.321 gram, serta ekstasi sebanyak 2.134 butir.

Tidak hanya itu, BNN juga mengamankan sabu cair (352 ml), ganja sintetis (80 ml), serta bahan kimia padat dan cairan yang diduga digunakan untuk produksi narkotika lebih lanjut. Keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi solid antara BNN Pusat, BNN Provinsi, dan berbagai pemangku kepentingan terkait, yang berhasil melumpuhkan 53 tersangka dari 11 jaringan.

Lebih detail, Suyudi mengungkapkan bahwa BNN juga berhasil membongkar sebuah laboratorium gelap (clandestine laboratory) yang memproduksi sabu dengan skala industri rumahan. Operasi ini turut mengamankan vape yang terbukti mengandung narkotika dan obat berbahaya, menunjukkan modus operandi baru yang terus berkembang.

Di sisi lain, BNN berhasil mengungkap praktik pencucian uang (TPPU) yang dilakukan oleh jaringan Sutarnedi di Palembang, Sumatera Selatan. Total aset dari bisnis haram yang disita diperkirakan mencapai nilai fantastis, senilai Rp52,78 miliar. Temuan ini membongkar sisi finansial dari kejahatan narkotika yang terorganisir.

Rizqi Fathul Hakim kembali menekankan bahwa upaya pemberantasan ini memiliki dampak yang sangat luas. “Penyelamatan lebih dari 1,1 juta jiwa dari jeratan narkoba dan pencegahan kerugian ekonomi negara sebesar Rp130 miliar bukanlah angka main-main. Ini adalah prestasi yang monumental dan membanggakan,” tegasnya.

Selain operasi penindakan, Kepala BNN juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat program rehabilitasi. “Perang melawan narkotika tidak semata-mata memenjarakan, tetapi juga memberikan harapan membangun kembali kehidupan,” ujar Suyudi. Pendekatan yang berimbang antara penegakan hukum dan pemulihan ini mendapatkan sambutan positif.

Menutup pernyataannya, INSPIRA mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi. “Kami mendukung penuh langkah BNN dan mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu. Perang melawan narkoba adalah tanggung jawab kita bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa,” pungkas Rizqi. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dinilai kunci untuk memutus seluruh mata rantai peredaran narkotika.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *