JAKARTA – Spartan Jakarta (Solidaritas Pergerakan Aktivis Untuk Keadilan) melakukan aksi Di Balaikota Jakarta hari Senin, tanggal 6 Januari 2025. Para demonstran meminta Pejabat Sementara Jakarta dan Sekretaris Daerah untuk mencopot Kepala Dinas Parekraf Jakarta, Andhika Permata buntut dugaan korupsi dan isu moralitas LGBT.
“Kita hadir kesini meminta dengan tegas PJ Jakarta untuk pecat Andhika Permata, kepala dinas Pariwisata! Udah korup, diduga terkait LGBT pula. Jangan biarkan tanah Jakarta kotor!.” Ujar korlap Umam di atas mobil komando.
Aksi ini buntut dari beredarnya surat laporan atas nama Surya Lesmana di lingkungan Pemerintahan DKI pada tanggal 27 Oktober 2024. Surat itu berisi pengaduan kekasih dalam hubungan sesama jenis yang menjerat kepala dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Andhika Permata.
Sebelumnya, di malam tahun baru juga terjadi penggerebekan oleh masyarakat terhadap LA New Bungker bar yg diduga jadi bar sarang komunitas LGBT di wilayah ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan. Siapa yang memberi izin bar tersebut buka? Siapa yang bertanggung jawab? Sehingga bar tersebut telah beroperasi hampir setahun jadi sarang LGBT.
Selain itu, Andhika Permata juga dilaporkan dan telah dipanggil oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya memanggil Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta pada Kamis 31 Oktober 2024, atas dugaan kasus korupsi malam pemilihan abang none 2023.
Surat bernomor Surat bernomor B/Y624/X/RES.3.3./2024/Ditreskrimsus, dimana jadwal pemeriksaan Kepala Dinas Pariwisata Jakarta, Andhika Permata.
Para aktifis yang tergabung dalam Spartan memberikan tuntutan
1. Atas kasus laporan terkait penyimpanan sexsual, kami menuntut untuk kepala dinas Pariwisata untuk diperiksa test kesehatan dan psikologis.
2. Jika terbukti Kadis Pariwisata menyimpang secara seksual, maka copot yang bersangkutan dari jabatannya dan tindak secara aturan yang berlaku untuk aparatur negara.
3. Meminta untuk menon-aktifkan Andhika Permata dari posisi kepala dinas Pariwisata Jakarta karena dilaporkan dugaan korupsi malam pemilihan Abang none tahun 2023 yang sudah diperiksa di Polda Metro dan Kejaksaan Tinggi Jakarta.
4. Meminta Pejabat Sementara Jakarta dan Petinggi di Jakarta untuk membersihkan Jakarta dari pejabat bermasalah
Korlap juga memberi info bahwa ada ancaman terhadap mereka dari sebuah ormas yang dugaannya diperintah Kepala Dinas Parekraf untuk mereka tidak aksi kembali.
“Kita dari spartan rencana mau aksi lagi hari Jumat dengan jumlah massa yang lebih besar. Tapi tadi malam ada ancaman masuk dari sebuah ormas yang mau menghadang kita mengungkapkan aspirasi. Mereka mau ngirim orang untuk bentrok sama kita. Hak mereka melarang apa?” Terang Korlap kepada redaksi.