INSPIRA Dukung Penuh Pengangkatan Marsdya Minggit Tribowo sebagai Pangkoopsudnas

Jakarta – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) menilai sangat layak penunjukan Marsekal Madya TNI Minggit Tribowo sebagai Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas). Penilaian ini didasarkan pada rekam jejak karier, kompetensi, dan dedikasi luar biasa yang dimiliki perwira tinggi TNI Angkatan Udara tersebut.

Penunjukan Minggit Tribowo tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 tertanggal 27 Mei 2025, yang ditandatangani langsung oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Mutasi yang mencakup 117 Perwira Tinggi TNI ini menempatkan Marsdya Minggit pada salah satu jabatan strategis dan elit di jajaran pertahanan udara nasional, menggantikan Marsekal Madya Tedi Rizalihadi yang kini menjadi Wakasau.

Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim, secara tegas menyatakan keyakinannya atas kepemimpinan Marsdya Minggit. “Kami menilai penunjukan Marsdya TNI Minggit Tribowo sebagai Pangkoopsudnas adalah langkah yang sangat tepat,” tegas Rizqi.

Artha Daya Brahmansyah, Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan, dan Keamanan PB INSPIRA, menambahkan analisis strategis. “Kepemimpinan Pangkoopsudnas membutuhkan sosok yang tidak hanya memiliki kecakapan teknis penerbang tempur kelas satu, tetapi juga visi strategis pertahanan udara yang komprehensif,” jelas Brahmansyah.

Karier Minggit Tribowo, alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1991, memang terbilang moncer. Sebelum menjabat Pangkoopsudnas, ia dipercaya sebagai Asisten Operasi Kasau (Asops Kasau) sejak 2023. Jabatan-jabatan penting sebelumnya termasuk Komandan Seskoau (2022) dan Pangkoopsud II, yang membawahi kedaulatan udara Indonesia bagian tengah. Awal kariernya dihabiskan sebagai penerbang tempur OV-10F Bronco di Skadron Udara 1 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, selama 13 tahun.

Keahlian penerbangannya terutama pada pesawat tempur Hawk, sangat mumpuni. Pemilik callsign “Snapper” ini bahkan tercatat sebagai penerbang yang meraih 1.000 jam terbang dengan pesawat Hawk 100/200. Pesawat canggih buatan Inggris itu mampu melesat 1,2 kali kecepatan suara dan dilengkapi radar Northrop Grumman APG-66H serta persenjataan lengkap rudal, senapan mesin, roket, dan bom.

Rizqi Fathul Hakim juga memuji kapasitas kepemimpinan Minggit yang teruji di berbagai pos komando. “Lihat saja perjalanannya, mulai dari Danskadron Udara 1 Elang Khatulistiwa di Lanud Supadio, Danwingdik Terbang Lanud Adisutjipto, Danwing Udara 3 Tempur Lanud Iswahjudi, hingga Danlanud Supadio sebagai perwira tinggi pertama,” ujar Rizqi.

Pengalaman operasional dan staf yang luas ini, menurut Artha Daya Brahmansyah, merupakan modal berharga. “Kombinasi antara jam terbang tinggi, pengalaman komando lapangan di berbagai wilayah, dan penugasan di posisi staf perencanaan strategis membuat Marsdya Minggit Tribowo memiliki perspektif yang holistik,” ujar Brahmansyah.

Dedikasi dan prestasi Minggit diakui melalui sederet brevet bergengsi: Brevet Driver TNI AU, Brevet Wing Penerbang TNI AU, Brevet Para TNI AU, dan Brevet Komando Pasgat TNI AU. Penghargaan ini menjadi bukti nyata profesionalisme dan penguasaan multi-disiplin.

Penunjukan ini juga disertai kenaikan pangkat menjadi Marsekal Madya TNI (Bintang Tiga), sesuai dengan eselonasi jabatan Pangkoopsudnas. Kenaikan pangkat ini merupakan pengakuan formal atas kapasitas dan tanggung jawab barunya.

Rizqi Fathul Hakim menutup dengan harapan besar. “Kami percaya Marsdya TNI Minggit Tribowo akan membawa Koopsudnas pada kinerja yang lebih prima. Kepemimpinan beliau diharapkan mampu menjawab tantangan pertahanan udara masa kini dan mendatang, serta memperkuat sinergi tri matra TNI demi menjaga kedaulatan NKRI,” pungkas Rizqi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *