Kepemimpinan Solid & Rekam Jejak Mengagumkan, INSPIRA Sebut Marsdya Tedi Aset Berharga TNI AU

Jakarta – Pengurus Besar Inisator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) menyampaikan apresiasi atas pengangkatan Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau). Mutasi strategis ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 tertanggal 27 Mei 2025, di mana Marsdya Tedi menggantikan Marsdya TNI Andyawan Martono Putra yang beralih menjadi Staf Khusus Kasau.

Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim, menegaskan bahwa jabatan Wakasau merupakan posisi krusial yang memerlukan sosok berpengalaman dan berkinerja profesional. “Pemilihan Marsdya TNI Tedi Rizalihadi sebagai Wakasau adalah langkah yang sangat tepat,” tegas Rizqi dalam pernyataannya, Kamis (29/05/2025).

Rizqi Fathul Hakim lebih lanjut memuji dedikasi Marsdya Tedi. “Kami yakin beliau mampu menjalankan amanah baru ini dengan penuh tanggung jawab dan integritas, mengingat kapasitas kepemimpinan serta profesionalismenya yang telah teruji di berbagai lini,” ujarnya.

Apresiasi serupa disampaikan oleh Artha Daya Brahmansyah, Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan, dan Keamanan PB INSPIRA. “Pengalaman operasional Marsdya Tedi, terutama sebagai mantan Panglima Koopsudnas, sangat relevan dengan tantangan kompleks yang dihadapi TNI AU saat ini dalam menjaga kedaulatan ruang udara nasional,” jelas Artha.

Artha Daya Brahmansyah juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang visioner di jajaran pimpinan TNI AU. “Di tengah dinamika pertahanan regional yang terus berkembang, sosok seperti Marsdya Tedi dengan jam terbang tinggi dan pemahaman mendalam tentang operasi udara, dibutuhkan untuk memastikan kesiapan dan modernisasi kekuatan udara kita,” tandasnya.

Sosok Marsdya Tedi Rizalihadi memang dikenal memiliki rekam jejak mengesahkan, terutama sebagai penerbang tempur. Beliau berhasil meraih prestasi langka 1000 jam terbang pada pesawat tempur Hawk MK-53. Prestasi ini istimewa karena dicapai setelah kurun waktu dua tahun tanpa ada penerbang lain yang mencapai angka seribu jam terbang untuk tipe pesawat yang sama, mengukuhkannya sebagai salah satu pilot jet tempur terbaik.

Riwayat pendidikan Marsdya Tedi sangat mumpuni, dimulai dari Akademi Angkatan Udara (lulus 1991), Sekolah Penerbang TNI AU Angkatan ke-46 (1994), hingga berbagai sekolah staf dan komando seperti Seskoau Angkatan ke-42 (2005), Seskogab TNI Angkatan ke-42 (2015), dan PPRA Lemhanas Angkatan ke-59 (2019). Ia juga menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (1999).

Karir militernya meliputi berbagai jabatan kunci: Komandan Skadron 16 (2006), Kadis Operasi dan Personel di beberapa Lanud, Komandan Lanud (Supadio, Adi Sucipto), Asops Kas Koopsau I, Panglima Kosek II Makassar, Kaskoopsau I, Waasops Panglima TNI, Pangkoopsau I, Pangkoopsud I, Kaskoopsudnas, Dankodiklatau, dan terakhir sebagai Pangkoopsudnas (Desember 2023 – 26 Mei 2025).

Sebelum memangku jabatan Wakasau sejak 27 Mei 2025, Marsdya Tedi yang memiliki call sign “Wombat” tersebut memangku jabatan sebagai Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas). Rizqi Fathul Hakim menutup dengan harapan, “Dengan pengalaman operasional dan manajerial yang komprehensif, kami berharap Marsdya Tedi dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat postur pertahanan udara nasional di bawah kepemimpinan Kasau.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *